Sejumlah petugas penangggulangan bencana dan prajurit TNI mencari korban yang diduga masih tertimbun setelah terjadinya tanah longsor di kampung Sungapan, Kab. Bandung, Senin (19/11). Longsor tersebut akibat hujan lebat yang turun di daerah itu. (ANTARA/Agus Bebeng)
Jalur Ciwidey-Soreang sampai sekarang masih tertimbun longsor - Sampai sekarang masih saja longsor di daerah yang tentunya bisa dibilang dekat dengan kawasan rumah saya, agak jauh sih wkwkwk tapi mari kita simak beberapa informasi yang saya dapatkan dari Antaranews..
Jalur jalan raya Soreang-Ciwidey di Desa Sadu, Kabupaten Bandung yang tertimbun longsor, hingga Senin pukul 07.30 WIB masih terputus dan belum bisa dilintasi kendaraan.
"Hingga saat ini masih dilakukan penggalian material longsoran, jalur masih terputus," kata petugas Polsek Soreang Bripka Rahmat di Bandung, Senin.
Dua orang korban yang diduga tertimbun masih belum ditemukan. Korban adalah keluarga pedagang batu templek atau batu alam yang berjualan di lokasi itu.
Longsor pada Minggu (18/11) pukul 20.00 WIB itu berasal dari tebing berketinggian sekitar 40 meter yang menimbun 100 meter ruas jalan yang menghubungkan Ciwidey dengan Soreang itu.
Petugas termasuk aparat TNI dan Polri dengan menggunakan sejumlah alat berat dikerahkan untuk melakukan pencarian korban dan menyingkirkan timbunan tanah. Warga turut membantu pencarian dengan menggunakan cangkul dan alat sederhana lainnya.
"Evakuasi akan dilakukan hingga siang ini," kata Rahmat.
Lokasi longsor di Desa Sadu, Kecamatan Soreang, tepatnya di kelokan pertama. Selain tanah, longsoran juga terdiri atas batuan cadas.
Di lokasi tersebut tidak banyak rumah, namun ada beberapa rumah dan kios yang diisi oleh para penjual batu templek atau batu alam yang telah lama bermukim di daerah itu.
"Kawasan jalur itu memang rawan longsor," kata anggota SPK Polsek Soreang itu.
"Hingga saat ini masih dilakukan penggalian material longsoran, jalur masih terputus," kata petugas Polsek Soreang Bripka Rahmat di Bandung, Senin.
Dua orang korban yang diduga tertimbun masih belum ditemukan. Korban adalah keluarga pedagang batu templek atau batu alam yang berjualan di lokasi itu.
Longsor pada Minggu (18/11) pukul 20.00 WIB itu berasal dari tebing berketinggian sekitar 40 meter yang menimbun 100 meter ruas jalan yang menghubungkan Ciwidey dengan Soreang itu.
Petugas termasuk aparat TNI dan Polri dengan menggunakan sejumlah alat berat dikerahkan untuk melakukan pencarian korban dan menyingkirkan timbunan tanah. Warga turut membantu pencarian dengan menggunakan cangkul dan alat sederhana lainnya.
"Evakuasi akan dilakukan hingga siang ini," kata Rahmat.
Lokasi longsor di Desa Sadu, Kecamatan Soreang, tepatnya di kelokan pertama. Selain tanah, longsoran juga terdiri atas batuan cadas.
Di lokasi tersebut tidak banyak rumah, namun ada beberapa rumah dan kios yang diisi oleh para penjual batu templek atau batu alam yang telah lama bermukim di daerah itu.
"Kawasan jalur itu memang rawan longsor," kata anggota SPK Polsek Soreang itu.
Sumber : antaranews
Label:
news
0 komentar:
Post a Comment
Jika ingin menyampaikan sesuatu, bisa langsung isi disini.